Sudah ada tanda tanda guwa bakal malu jadi seorang copaster.. tapi kayaknya guwa gak bakal berhenti deh jadi tukang copaster, haha apa kata dunia?!, sebenarnya tujuan utama copast guwa terbilang mulia lho, untuk berbagi lebih luas lagi suatu informasi atau menginformasikan ulang suatu topik, artikel, berita, atau bahasan yang dirasa bermanfaat bahkan penting  untuk diketahui kalayak ramai yang secara langsung atau tidak langsung sedang membutuhkannya dan yang sedang ada keterkaitan ataupun tidak, karena tau sendiri kan sekarang ini betapa pentingnya suatu arus informasi itu. ya namanya seorang tukang copy paste pasti banyak donk yang menganggap miring ataupun lebih tepat lagi dihina dan dilecehkan orang-orang yang yang bertentangan paham dan tidak sealiran dengan mereka. Mereka (kaum orisinalisme) kebanyakan tentunya dari kalangan-kalangan intelektual, kritikus ataupun pihak intelektual lainnya yang menjunjung tinggi rasa paham orisinalitas setinggi-tinggi dan sehormat-hormatnya.

sebenernya sah-sah saja sih mereka itu mengkritik, memberikan saran, atau bahkan mungkin pada titik mereka sampai mencampur bumbu emosi didalam kata-kata, kalimat atau saran mereka tersebut yang ditujukan kepada golongan copaster (halo, siapa yang gak ngaku gak bisa emosi dengan fakta 'ulah' para copaster yang sering menjengkelkan dan menyebalkan) tapi baidewei gimanapun copaster itu juga manusia, jadi bagi mereka yang ngaku seorang berpaham orisinalisme juga tetap harus mengedepankan etika, tutur kata yang memang sepantasnya dikatakan dari seorang intelek apalagi mereka ada lho beberapa orang copaster yang gak sedikit juga dari seorang yang tau intelek ya minimal ngerti dan paham lah kualitas suatu konten yang mereka kopas, itu berarti dah cukup nunjukin kalo copaster juga punya daya intelek yang lumayan dan berpendidikan.

Di dalam tulisan ini sebenarnya guwa juga gak bermaksud pengen mihak atau ngebela kepentingan salah satu pihak disini walau jelas-jelas guwa berangkat dari seorang copaster juga. Soalnya unafik juga sih kalo guwa bilang guwa gak bermaksud menitik beratin pembelaan guwa sama kaum copaster (loh? dasar geje kepo, gak taulah guwa jadi gak konsisten gini wkwkwk) tapi disini bisa digaris bawahi kalo tujuan guwa kesimpulannya pengen bisa memberi suatu sudut pandang baru tentang sisi lain dibalik citra miring dan kenegatifan lainnya yang tersemat dari seorang berjiwa copaster.

Copaster atau seorang yang bisa dibilang tukang beraktifitas sebagai orang yang suka/hobi menyalin, menyadur atau menjiplak baik sebagian maupun keseluruhan isi suatu konten yang dikopas tersebut tidak bisa berbeda jauh dari apa yang namanya plagiat dan menurut Wikipedia,

   "Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator." nah lho sebegitu sampe sadisnya kata-kata yang dijabarkan untuk menjelaskan betapa 'hina'nya seorang plagiator itu. pada tahapan ini sih guwe udah no comment ajalah dan pasrah sama kalangan dari berbagai masyarakat tentang makna maupun arti dari plagiat tersebut (titik udah-udah jelas aja guwe setuju beud kalo sampe MUI yang bilang ini diharamkan). 

Dan langsung aja inti rangkuman dari kenapa guwa nulis tulisan ini yaitu cuma bermaksud mensharing opini pribadi tentang adanya sisi kepositifan seorang copaster yang jarang diketahui atau bahkan tidak tampak sama sekali, dalam istilah 'kopas' yaitu kegiatan ngopy paste/menyalin suatu artikel untuk dimuat atau informasikan ulang ke kalayak publik dari suatu media ke media lain yang masih satu jenis konteks maupun ragam dan bidangnya. gampangannya sih gini guwe dapet konten berjudul dan berisi dalam berbagai bentuk bisa suatu tulisan, gagasan, berita atau sebuah aplikasi, platform dan/atau beberapa cakupan bentuk konten lainnya (aduh guwa susah jelasin disini, pasti ngertilah penjelasan maksud diatas kan yang bisa baca ni tulisan cuma orang-orang pintar yang berhati bersih dan rajin menabung) yang guwa coba ambil baik sebagian ataupun keseluruhan dari konten tersebut untuk guwa ulas dan muat atau informasikan ulang ke publik, nah disinilah titik permasalahannya yang membedakan dari seorang plagiat ama tukang copaster, etika. ya tidak bisa dipungkiri bahwa seorang yang hobi kopi paste itu bagi kalangan tertentu dianggap sebagai pihak parasit atau situkang merugikan orang dalam bidang yang dikopas si copaster tersebut. kemana-mana, dimana-mana memang tidak bisa dibenarkan apalagi dihalalkan untuk mengcopy dalam bentuk apapun suatu konten atau sumber dari sebuah karya asli seorang pembuat konten tersebut tanpa seizin dalam bentuk apapun darinya, tapi entah karena adanya keterkaitan dari kemajuan pola teknologi maupun faktor kebiasaan sehingga akhirnya menjadi seperti bagian dari cara dan gaya berpikir masyarakat sekarang ini yang kemudian semakin menjadikan lumrah kegiatan copy paste tersebut, sampai pada akhirnya pihak yang di copy paste karyanya dengan sangat terpaksa 'mengikhlaskan' pihak pengkopas tersebut untuk mengambil karya mereka tapi dengan 'sangat memohon' etika para pengkopas untuk mencantumkan setiap konten yang mereka kopas tersebut suatu link atau sumber yang mengarah langsung dan menunjuk, merujuk kepada sang master dari pencipta karya tersebut secara jelas. nah disinilah tulisan ini bermaksud menjadi semacam pembela untuk aliran tukang kopas yang berjenis aliran ini.

tidak semua seorang copaster itu bercitra dan bermisi negatif dan jahat, malah ada keuntungan yang banyak didapat dari konten yang dibajak (dengan etis) oleh seorang copaster tersebut, 

pertama, makin tersebar dan terluaskan suatu konten tersebut kepada publik atau kalayak masyarakat luas dari berbagai macam segmen atau kalangan.

apalagi jika suatu konten tersebut memang penting dan sangat perlu untuk diketahui oleh banyak publik, coba misalkan guwa secara gak sengaja buwanget (tapi kalo sengaja cari-cari sih iye, maklum tukang kopas kan sehari-hari profesinya jadi tukang hunting artikel, ih guwa beud dahaha) dapat atau nemuin artikel tentang cara hidup sehat dengan Mengkonsumsi Beberapa Liter Baygon (eh ngaco ya, tapi bener lho bisa sehat selamanya di akhirat sono wkwkwk) maksud guwa contoh artikelnya misal : "24 Jenis Buah yang Baik Untuk Tubuh" padahal jelas disitu dimana artikel tersebut dibuat dan lahir (biologis banget bahasanya) blog yang melahirkan tersebut masih tergolong suatu situs yang baru dan belum begitu banyak visitor (pengunjung, pembaca) atau publik yang tahu jadi dengan datang dan berkunjungnya seorang copaster (yang terbawa takdir mungkin, karena agak dramatis gimana gitu ni orang kok ya bisa gak sengaja banget diberi jalan untuk nemuin konten yang dikopas) mempunyai keuntungan tersendiri bagi si pemilik origin dari konten tersebut. tahulah apa yang akan dilakukan si kopaser ketika nemu suatu artikel yang hot dan menarik. nah disini lagi nih guwe jelasin bahwa yang guwe maksud adalah copaster yang beretika dan bermoral. dengan menyalin konten tersebut kemudian mempublikasikan ke situs sang copaster yang lebih populer dan ramai visitor pasti si penulis artikel tersebut bisa 'tertolong' dan tentunya tidak sia sia dan semakin cepat bermanfaat atas nilai konten yang dia buat tersebut.


kedua dan bisa jadi ketiga dan seterusnya terangkum jadi satu nih disini tentang keuntungannya (ngebut pengen cepet selesai bahas dan gak makin bertele-tele), yaitu imbal balik dari nama penulis tersebut yang pasti akan dikenal dan semakin dikenal oleh publik dengan sangat cepat dan mudah (dampak dari ulah para copaster yang telah menerbitkan ulang atau mengkopas dan mencantumkan link sumber penulis) adalah adanya kebanggaan, kepuasan tersendiri yang bisa membuat dia mungkin lebih bersemangat menciptakan karya-karya selanjutnya wah kalau kayak gini macam penulisnya bisa dipastikan dengan senang hati dan ikhlas serta ridho lahir batin mempersilakan si tukang kopas mengkopas setiap tulisannya hehehey. terus nih ya bisa kemungkinan (besar) ada pihak penerbit, pengiklan yang segera tertarik untuk menggaet si penulis tersebut untuk digunakan atau dioptimalkan skill yang dia punya tersebut atau mungkin bagi pihak pengiklan bisa jadi akan mensponsori/mempromosikan dia, atau bahkan bisa jadi selanjutnya adalah dikenal dan diorbitkan dengan cepat oleh banyak visitor yang menjadi pengagum dan pencinta setia situs maupun karya-karyanya (gampang dapat fans dan berpeluang meraih popularitas).

mungkin masih banyak yang harus dijabarkan disini dari sisi positif seorang copaster tapi sedikit opini diatas tersebut guwa rasa udah cukup mewakili suatu bentuk pembelaan guwa dari orang-orang yang menganggap kopaser seorang parasit yang merugikan, kumpulan manusia yang tak bermutu, dan anggapan miring lainnya mengenai diri seorang copaster.

guwa sendiri seorang copaster blog yang cukup aktif untuk dikontribusikan ke blog dengan tema saduran yang kebetulan ownernya juga guwa, dansetiap kesehariannya rata-rata selalu melakukan copy paste pada berbagai kategori artikel atau konten dari blog-blog atau situs lain. bagaimanapun guwa sadar bahwa perbuatan guwa itu bagi pihak-pihak tertentu merasa sangat dirugikan tapi dengan sikap guwa yang 'bandel' ini jadi masa bodohlah dengan anggapan tersebut karena toh selama konten tersebut bisa guwa copy paste selama itu pula konten itu bisa dibagi untuk disebarluaskan dan bisa dibagimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak karena guwa pun juga selalu dan pasti mencantumkan link dari sumber asli artikel tersebut, berbagi itu indah, salam hangat berbagi.

silakan bagi yang ingin menambahi atau sekadar sharing opini bisa tinggalkan komen diblog personal guwa ini.