Andaikan profesor-profesor, teknisi, peneliti, programmer, di dunia ini ada yang bisa menemukan cara membuat alat atau mesin pembuat waktu pasti tidak ada kata menyesal, tidak ada kekecewaan, kesedihan, kata meminta maaf, tidak ada orang yang saling bertengkar, tidak ada perang, tidak ada orang yang kelaparan, tidak ada orang yang tidak bisa sekolah karena kemiskinan, tidak ada kesalahan yang harus terjadi, tidak ada orang yang berbohong kemudian semuanya hidup damai dan bahagia selama-lamanya.

Kok bisa?
Coba kalo ada yang bisa membuat alat pembuat waktu, mau kapanpun, punya keinginan yang terlewatkan, tidak bisa terwujud, atau ingin memperbaiki sesuatu hal kita tinggal pencet sebuah tombol dan alat tersebut akan memproses sebuah sistem dimana kita bisa mengulang, mempercepat, menghentikan sebuah waktu kapan dan dimana sebuah kejadian telah terjadi, mirip mesin waktu ya? tidak juga karena tidak seperti mesin waktu yang hanya bisa kita telusuri dimasa lalu atau ke masa depan dan ketika kita ingin merubah belum tentu kita bisa memperbaiki waktu dimasa lalu atau dimasa depan sesuai dengan keinginan kita, tapi di alat pembuat waktu kita bisa menciptakan waktu yang belum pernah kita lalui sebelumnya bahkan takdir yang tidak ada pada saat dimasa depan sekalipun.

Mesin pembuat waktu bekerja seratus persen sesuai dengan apa yang memang kita inginkan, tidak ada penghalang, hambatan atau masalah, jadi benar-benar mengenai apa yang kita imajinasikan dan rencanakan tentang suatu keinginan atau kejadian.

Kinerja alat pembuat waktu tersebut persis sama dengan trik sulap atau sihir bim salabim abrakadabra. ada berbagai tombol perintah yang tersedia didalamnya yang multifungsi yaitu bisa menjalankan berbagai rencana atau tugas dalam satu waktu bersamaan.

Misalnya ketika kita ingin membuat waktu dimana "Musim Panen Tiba" kita tinggal ketik perintah tersebut, dan kemudian dalam mode waktu 2 menit yang disediakan pada alat tersebut kita bisa mengatur kelengkapan sebuah proses dimana kita bisa mencapai sebuah waktu atau kejadian dimana panen raya yang sempurna tersebut berhasil kita buat, alat tersebut sangat cerdas sehingga untuk pengguna pemula ada berbagai suggestion button (tombol pilihan saran)  yang harus dipilih atau otomatis bekerja. 30 detik untuk membuat benih unggul, 30 detik untuk menumbuhkan bibit, 30 detik untuk proses perawatan pertumbuhan, 30 detik menciptakan mesin pemanen otomatis, dan 30 detik berikutnya adalah proses akhir sebuah panen raya digelar dan... mission complete!

 Alat pembuat waktu ini bekerja dengan sebuah sistem teknologi akurasi simulasi realistis sehingga setiap waktu dari sebuah kejadian secepat apapun dibuat tetap melalui setahap demi setahap proses alami dari kejadian tersebut diciptakan.

Mesin pembuat waktu yang super hebat! tapi jadi berbahaya jika masih ada orang jahat di dunia ini yang akan menyalahgunakan kehebatan Mesin pembuat waktu tersebut. Tapi tidak akan menjadi masalah kalau yang menemukan alat tersebut adalah orang cerdas, baik, dan bijaksana. Dia pasti akan rewind/flash to backward ke masa dimana manusia ada sebelum dilahirkan kemudian memformat ulang sebuah data base dari sifat manusia agar mereka semua menjadi orang yang baik, tidak ada yang jahat, semua orang ramah, saling menolong, cerdas, rajin, saling mencintai dan menyayangi, semua orang ditakdirkan kaya karena masing-masing cerdas bisa memenuhi kebutuhan sendiri tapi selalu suka bersosialisasi dan gotong royong.

Sebenarnya Alat pembuat waktu itu sudah ada, benar-benar sudah ada, telah diciptakan, dan sekarang alat tersebut sedang berada ditempat teraman dijagat raya, alat itu diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang menjaga dan menyimpan alat tersebut seandainya bisa aku miliki alat tersebut atau paling tidak diperkenan oleh Tuhan memencetnya, aku hanya ingin memencet satu tombol saja, satu tombol dimana dalam satu pencetan tombol tersebut semua keinginanku diatas bisa dikabulkan. amien. Kenapa ya Tuhan tidak memencet tombol membuat waktu
dimana ada seseorang manusia yang bisa membuat alat pembuat waktu seperti itu juga.



“Time is what we want most,but what we use worst.”
William Penn