Kalo bisa berandai-andai dan memisalkan diri, aku pengen punya mimpi untuk bereinkarnasi menjadi segelas air putih..


Ya, segelas air putih yang murni, bening, bersih, dan natural banget kesegarannya.. gak pengen kurang gak pengen lebih, cukup satu gelas air putih itu.

Menjadi segelas air putih itu hebat, dari awal ada dan berakhir tiada dia berguna banget untuk menyumbang beberapa arti kecil yang penting untuk kehidupan. Lihat saja ketika ada orang yang sedang berjalan digurun kemudian kehabisan bekal air minum dan kena dehidrasi atau kehausan berat pasti dia bakal memilih satu gelas air putih yang nikmat dan menyegarkan itu dibanding memilih kepingan emas berlian yang segede gunung semeru sekalipun, atau untuk merawat bunga dan tanaman dikebun pekarangan bukan pupuk, satu-satunya hal yang akan membuat tanamanmu tumbuh subur dan terus ada tapi cukup satu gelas air putih yang akan terus membuatnya bisa bertahan lebih lama menikmati sinar matahari pagi untuk berfotosintesis dan terus ada menjalani kehidupan, dan yang kemudian akan menghadiahkanmu kuncup demi kuncup bunga yang indah dan wangi untukmu, ya karena segelas air putih itu..
 Mbah kakungku dulu selalu berpesan ketika aku hendak memberi ayam-ayamku makanan bekatul kesukaan mereka, pasti beliau berujar untuk selalu mencampur bekatulnya dengan satu gelas air putih, karena toh bagaimanapun kelaparannya ayam-ayam mbah kakung tetap tidak akan pernah bisa makan & tertelan dengan bentuk bekatul yang masih berwujud bubuk padat kalau tidak dicampur dan diuleni (diadon) dulu dengan segelas air putih itu..

Dulu aku lihat dan ikut nimbrung medekati seorang tetanggaku yang sedang melakukan perbuatan amal dengan menyedekahkan satu piring penuh kebaikan yang berisi nasi beserta lauk pauknya yang enak dan lezat kepada seorang ibu pengemis tua yang terlihat kurus dan ceking pada kedua bola matanya karena terlalu lama menahan lapar berhari-hari, tidak menunggu lama dia habiskan dengan cekatan dan lahapnya satu piring makanan pemberian tetanggaku itu, tapi ketika aku melihat sendiri mimik mukanya dari dekat tetap sama layaknya dia belum mendapat pemberian satu piring nasi itu, tapi ketika disodorkan kepadanya satu gelas air putih setelah beliau menghabiskan satu piring kelezatan sedekah tetanggaku itu wajahnya ajaib menyeringaikan seulas senyum yang sumringah, menjadikan raut mukanya memancarkan kebeningan rasa gembira, dan beberapa detik selanjutnya telah ditumpahi dan dipenuhi oleh rasa bahagia yang tiada tara, dia yang sedang memegang satu gelas air putih itu layaknya sedang memegang beribu-ribu piring yang berisi beberapa suap nasi komplit beserta lauk pauk 4 sehat 5 sempurnanya.

Tetes demi tetes yang ada dalam satu gelas air putih itu selalu dicari dan dibutuhkan, tiap tetesnya tidak pernah berakhir dengan sia-sia, setiap tetes demi tetesnya bernilai manfaat yang tak ternilai. Satu gelas air putih mungkin memang tidak sepadan besarnya dengan volume air samudera yang luas dan tak terbatas itu tapi yang pada akhirnya memberi rasa sejuk ditenggorokan, rasa lunak diadonan bekatul ayam mbah kakung, yang membuat gembur tanah dan mengisi serat akar tanaman, memberi mukjizat nikmat bagi ibu pengemis tua itu tidak perlu banyak-banyak pemberian atau rezeki tapi cukup satu gelas air putih.

Dunia tidak lebih berharga dari ukuran satu gelas air putih, kehidupan menjadi ada dan bumi tetap beredar pada porosnya karena satu gelas air putih, tidak ada keajaiban yang lebih menakjubkan layaknya mukjizat nabi-nabi selain satu gelas air putih.

Intinya kenapa aku mempunyai mimpi untuk bereinkarnasi menjadi satu gelas air putih? karena aku juga berangkat dari sesuatu sederhana yang masih diyakini oleh banyak orang : bisa berguna dan bisa selalu melakukan kebaikan untuk membantu dan menolong sesama.


-Tidak ada yang lebih bernilai didunia ini selain (menjadi) kebaikan, Chow Yun Fat-

Salam hangat berbagi.