Sial ini adalah hari Ibu tak ada yang istimewa sekali dari beliau kecuali jutaan pelajaran hidup yang sangat berharga. Ah kalian pasti akan ikut tak suka pada ibuku jika kalian gagal mencontoh sifat-sifat mulia yang beliau miliki.

Aku pernah membenci ibuku karena dia membiarkanku menunggu lama pada segala sesuatu yang kuminta tapi tak terturuti, tapi aku menjadi bisa belajar mengendalikan diri dan bersabar dari beliau.

Aku pernah membentak, menghajar hati ibuku remuk dengan sikap dan perbuatan-perbuatan nakalku sesekali waktu dan tiap kali itu beliau mengajarkanku kelemahlembutan dalam bersikap dan cara menghargai orang lain.

Aku pun sempat malu memiliki ibu seperti dia karena aku seperti menjadi seorang laki-laki tak berguna dalam hal-hal kecil yang biasanya malas kukerjakan, dan aku semakin malu jika tak bisa menjadi berani, hebat, teguh pendirian, selalu semangat, optimis, dan tak mempedulikan rasa lelah untuk berhasil menggapai sesuatu seperti beliau.

Kalian lihat gambarku yang duduk canggung di samping nisannya? Sial itu bukan nisan ibuku aku sempat salah berkunjung makam karena lupa letak makamnya, dasar aku anak tak begitu berbakti, tapi aku tak pernah lupa rasa pijitan lembut dibahuku kala aku merengek kecapaian, aku tak pernah lupa tak sanggup berhitung pada hitungan banyaknya bintang di langit jika harus menghitung satu-satu pelajaran-pelajaran kehidupan berharga yang memancar terang dari beliau.

Terkadang aku masih sering membenci dan ingin meremukkan kenangan-kenangan indah bersama beliau karena ketika teringat aku seperti remuk redam, benci dan malu pada diriku sendiri dengan sering dibarengi suara sesenggukanku. Ketiadaan beliau sekarang ini menjadikanku ingin dilahirkan menjadi Doraemon kemudian berselancar dengan mesin laci waktunya ke masa lalu menebus segala bentuk kenakalan dan rasa kecewanya beliau kuganti dengan bakti tulus penuh hormat dan handal dalam mebahagiakan hatinya.


                     *******************

Sebuah bentuk cerita pendek diperuntukkan bukan untuk Ibu meski ini hari Ibu, untuk mereka yang kurang berbakti dan jarang mencium tangan dan pipi beliau, ayo lekas peluk dan berlomba berbakti selama setiap hari mumpung masih diberi kesempatan dibukakan telapak surga bagimu yang ada dari beliau.