Satu bongkahan awan besar tadi sudah cepat sekali pecah kencang menggumawan ke mana-mana,
langsung saja hal itu membuatku memikirkanmu untuk kemudian mencoba memberanikan diri berandai menanyaimu,
Maukah kau mengizinkanku menjadi awan? biar lebih leluasa memetik
warna-warna pelangi nanti, lalu akan kupecahkan diriku tipis-tipis biar
lebih mudah aku menjaring deras kicau angin langit yang riuh-riuh sejuk
itu,
tenang saja jika kau tak
bisa pulang dan belum dapat bertemu denganku semuanya bakal kuwadahkan
untuk kusimpan jadi satu, nanti biar aku kirim lewat aku yang merintik
tiada,
tapi tak benar-benar tiada, saat menjadi deras pecahan
air sebenarnya aku sedang menyemaikan diri, kugenangi telaga itu
penuh-penuh, saat kau rindu kau tinggal ke sana, ciduk beberapa tetes
saja air di sana, di sanalah akan ada sisa-sisa partikel higroskopis
yang berisikan tentang kasih dan macam-macamnya, dengan begitulah caraku
membasuh kristal beku bulir-bulir rindumu.
Warna Lake, Dieng Plateu - Central Java.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sering-sering Disimak
-
Menyenangkan sekali saat tahu kini nama untuk sebutan dari aku dan aku-aku lainnya ini sebar beritanya menganak pinak dari sana sampai...
-
Sial ini adalah hari Ibu tak ada yang istimewa sekali dari beliau kecuali jutaan pelajaran hidup yang sangat berharga. Ah kalian pasti a...
-
Pagi-pagi bangun tidur ke warung mo beli shampoo sama sabun colek ketemu ibuk-ibuk yang bawa nampan sama jinjing keranjang kecil sambil t...
-
"Hei bang, dari sini Merapi itu terlihat kecil ya?" "Padahal sebenar misal kitalah sesuatu yang mirip segores titik yang...
-
Aku memang tak bersamamu, pun menyentuh sepersentuhan bayangan jemarimu aku tak bisa bahkan walau hanya di dalam mimpi-mimpi yang kupak...
-
Tak ada yang lebih nikmat dalam hal rindu-merindu selain menaruhkannya pada aroma perdu rerumputan bukit tua, pada koyak air embun-em...
-
Aku sering berpikir selama dalam perjalanan kali ini, bagaimana jika baiknya aku tak harus tahu kapan aku tib...
-
Ayolah perdengarkan sebentar-sebentar saja, barang hanya sejenak tentang lesat-lesat semburat jingga di garis ufuk yang bersudut barat ya...
-
Di tengah hiruk sibuknya sang dewi petang menjaringkan warna pekatnya memalamkan hari, tampak samar-samar hitam putih suasana kota ...
-
Aku pernah memijak gunung dan mendaki dengan gegapnya ribuan alasan kesenenangan, tapi tak kudapati yang lebih merayu hati dan bisa membua...
Kok q kudu misuh ya nek moco karyamu pakde.
ReplyDeleteApikmen ig.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBlognya sudah lama banget ngga update ya pakde.. :(
ReplyDeleteIya nih sdah lama sekali gak pernah keburu ngisi lagi, kenapa mas?
Delete