“Akhirnya kita bisa menerbangkan diri kita tak hanya menerbangkan layang-layang saja seperti dulu ….”
“Tapi kita tak bisa meremehkan layang-layang, karena layang-layang dan
semangat yang tak pernah berhenti untuk merakit layang-layanglah kita
bisa belajar bersabar dan tekun merakit impian, cita-cita, dan semua
harapan.”
“ Teringat sekali saat di mana masa kecil kita yang ceria menyambut musim bermain layang-layang tiba …”
… saat bersamaan pada waktu itu pula kau selalu bersemangat
mengajakku merakit layang-layangmu, untuk kemudian kau pamerkan dengan
gagah dan hebatnya kepadaku juga, aku hanya tersenyum dan tertawa saja
karena aku pun yang tak kalah lelah membantumu merakit layang-layang itu
sampai kita bisa menerbangkannya bersama, tak kukira kala itu kau tak
hanya merakit layang-layang tapi juga memulai merakit mimpimu untuk tak
hanya menerbangkan layang-layang tapi juga merakit mimpi, merakit
pesawat sederhana ini untuk menerbangkan kita bersama melambung tinggi
sejauh ini, bahagianya lagi kau terbang mengajakku secara sederhana
dengan hal-hal sederhana, penuh kesederhanaan, sehingga kelak saat
seperti sekarang ini tiba meski kita jauh membumbung menapak langit
setinggi ini kita tetap selalu sederhana, aku tak merasa tinggi kau tak
merasa tinggi hati kita terus menali tambat di bawah sana, bersama
mereka orang-orang yang kita sayangi yang mendorong kita sampai setinggi
ini sampai bisa berada di sini.
“Hei, sudahlah berhenti dahulu mengingat yang lalu-lalu, karena
harusnya kita sedang sibuk menikmati layang-layang kita sekarang yang
kurakit sudah sejak dulu menggunakan impian, cita-cita dan harapan ini.”
“Ah, aku tak mau menyebutnya layang-layang, meski sederhana sekali
tetap saja aku lebih suka menyebutnya pesawat sederhana kita, bagaimana
Kapten?”
“Baiklah, terserah kau saja yang penting jangan lupa selalu bahagia bersamaku ya, itu perintah!”
“Siap Kapten!”
"The sky is full of dreams, but you don't know how to fly." -Unknown-
Sedikit cerita sederhana dan sektchART sederhana saja ini dari saya, sabi.
Kau tidak perlu menjadi beruntung untuk bisa menari dalam hidupmu karena di manapun kau berada selama kau terus ceria disitulah panggungmu,
kau tak perlu memikirkan uang untuk membeli warna-warna indah dalam hidupmu karena selama kau terus optimis kau bisa melukis banyak warna hidupmu terus dan terus setiap hari,
Kau tidak perlu dikenal dunia agar ada yang mendengarkan kau bernyanyi, selama kau masih menyaringkan suara harapan dan mimpimu dunia akan bersiul dan mengiringi kau menyanyikan berbagai judul lagu kehidupan,
Kau tak akan perlu menantikan keajaiban, selama kau lantang, acuh lelah, pantang putus mendeklamasikan semua yang di atas tadi (mimpi, harapan, semangat, keceriaan, doa, usaha) bersama orang-orang yang kau sayangi kau akan selalu menjadi dirimu yang terbaik dan semuanya akan selalu baik-baik saja. Percayalah.
SketchART by sabi Inspiration thoroughly from Coldplay's song : Miracle.
"Hei bang, dari sini Merapi itu terlihat kecil ya?"
"Padahal sebenar misal kitalah sesuatu yang mirip segores titik yang
kecilnya tak berkesudahan, ya andaikata semesta ini menyerupa
berlembar-lembar hikayat yang ceritanya tak habis didongeng beberapa
turunan masa kita hanyalah berupa tanda bacanya saja, ada tapi tak
dipedulikan hikmah."
" Tapi pekik pikirku menyelasar beda bang, adanya kita menurutku
malah membuat lembaran hikayat-hikayat itu jadi lebih indah dibacakan,
bukankah hikayat akan diverbalkan mengalur terstruktur? Nah saat kita
bertutur butuh jeda, butuh sebentar-sebentar menyeru, memekik lewat
tanda pukul, koma dan spasi yang bertaut menyambungkan kata perkata
menuju cerita, biar berirama, yang jelas penyingkat cerita untuk segera
mudah dipahami dan mudah menemu hikmah di suatu hikayat itu bang, jika
tak ada tanda baca akan menjemukan sekali seperti saat kau berbual datar
tak berperampungan bang, haha.. "
“Hahaha bisa sajalah kau ini… Ayok cepat turun, matahari mulai bengis saja melarung panasnya naik!”
Aku yang sedari tadi mendengar mereka bercakap, bergelegak tawa,
kemudian menyudahi bincang-bincang, lalu melihatnya tatih
pelan lanjut menapak turun hanya tetap bisa gagah berdiam tak kenal
geming, ah mereka tetap sama saja seperti para manusia-manusia penjejak
diriku lainnya, untuk meremukkan bosan karena berat tubuhku yang
berbidang maha besar ini tancap akar tegap di tempat tak bisa ke
mana-mana, aku akan bersiul, kalau saja mereka tahu angin-angin yang
dihembus itulah riuh dendang siulku sedang bermelodi, mereka akan tahu
dibalik lain sebenarnya makna tujuku adalah membuat sampah-sampah itu
tertiup, membumbung tersapu, meninggi di telan enyah angkasa, aku tak
pernah merasa seberkotoran seperti ini meski manusia-manusia ini
menginjakiku, tapi aku cemburu pada serak-serak sampah yang tertumpuk
menggunung menyaru lekuk bentuk tubuh indahku ini, baiklah usah kupikir
aku tak seharusnya berpikir tugasku hanyalah terus menyembul tegap
menemani merapi berperangai panas nan eksotis itu kata beberapa para
manusia, baiklah aku akan bernyanyi saja,
"Berbalutkan pelita hatimu di aku di aku dan kamu pasti kan kau melihat aku, saat ku gapai puncak tertinggi bersama tujuh warna pelangi..."
Epilog
Dan gunung-gunungpun bernyanyi, orkestra alam ditabuh lewat berpoi-poi
angin yang menyemilir sejuk dan cecar merdu kicau burung-burung hutan
menemani kami menggilas sepanjang sisa urusan menyelesaikan perjalanan
kali ini. What a beautiful trip.
Image Stolen from Vinka's Private Archieve Short Dialogue and Photo Effect by Oten.
Aku pernah memijak gunung dan mendaki dengan gegapnya ribuan alasan
kesenenangan, tapi tak kudapati yang lebih merayu hati dan bisa
membuatku tak tanggung membuang cinta di gunung-gunung selain pada
perkenalan sesama pejalan yang berakhir karib, kemudian pada aroma
rebusan air teh selama bincang-bincang guna penyeduhan rasa akrab yang
lebih hangat, dan hal-hal berbasa-basi lainnya.
Hatiku tak benar-benar
terantuk jatuh kemudian terserak buang pada pegunungan, tak pernah kudapati
sekalipun meski rapatnya belukar semak-semak kusibak berharap menemu
makna tentang apa yang sebenarnya kucari di gunung.
Ya aku menemukan
jawabannya, bukan pada karya skulptur Sang Maha Cipta berbentuk bidang
bersudut tiga meruncing memuncak ini tapi pada cerita-cerita, pada
menyederhanakan kesenangan dalam hal-hal yang menurutku bisa mudah
memberi makna seperti di atas tadi.
“All mountain landscapes hold stories: the ones we read, the ones we dream, and the ones we create."
-George Michael Sinclair Kennedy-
Terlalu banyak nantinya kau dapati cakap cerita dari orang-orang rantau penggadai tenaga dan waktu pada tuan-tuan bandar pengupah, pemilik bidang kerja jikalau pada tempat mereka menimbun keringat sebagai pelumas mata gerigi penggerak usaha untuk berkaya diri majikannya mereka mendapati para tuan-tuan yang berbudi baik, bersahaja, tak beda pandang urusan adil, melayangkan dengan apik tata kebijakan, sampai yang disayang-sayang bak mengelus tangan kanan tuan-tuan itu sendiri.
Kemudian setelah tamat berkisah tentang itu mereka masih akan mengajakmu menuntaskan bagian paling akhir tentang saat-saat mudahnya cara memeras peluh membandingkan kerasnya perasan-perasan milikku dan milikmu,
"Ahoi, beruntungnya mereka-mereka!"
Begitulah jika kita terseret tenggelam alur menikmati kumpulan alkisah mereka, tapi tak kudapati jua barang sepungutpun, meski gusarku cermat menelaah dan menyibak dasar-dasar sisi lain yang kulantun dalam harap harusnya hadir ada dari mereka, ketika kuminta dipaparkan adakah dari mereka yang bisa memetik nikmat, mengukir pahatan kalimat menjadi sebuah definisi apik serupa saat mereka sedang menggaumkan kata-kata pujaan berbau harum pada kala hati mereka terjatuh kepada perawan-perawan ayu penambat pandangan, untuk menjabarkan pekerjaan mereka adalah rumah mereka.
Aku hanya ingin ada yang berkelakar bangga tentang pekerjaan mereka yang bisa seperti rumah bagi mereka, ketika mereka berangkat bekerja berarti pulang ke rumah melabuhkan segenap hati, tempat di mana kau menambatkan hal-hal yang tak kenal bosan dikerjakan setiap hari dengan tulus tanpa berbeban, tempat yang saat ada seseorang bertanya nama tempatmu bekerja kau akan menyahut jawab dengan kata rumah, tempat di mana tidak hanya menemukan sebuntal harapan sekadar menyambung asa untuk mengepul tungku dapur tiap esoknya.
Wishly, the job like my home.
Saya rasa yang buat suatu hubungan itu langgeng bukan karena adanya kecocokan, sama-sama suka ngupil atau banyak kesamaan lainnya, tapi tetap seberapa kuat saling menjauhkan emosi dan mengutamakan kedewasaan dalam menghadapi masalah, saling berperang mengalahkan ego masing-masing untuk kepentingan bersama yang lebih baik. *catet!
Berbagilah
jangan menunggu ada sesuatu yang layak pakai, berbagilah bukan karena
harus dahulu ada yang pantas menerima.. Tapi berbagilah karena hati,
berbagi karena memang kita merasa selalu layak melakukan kebaikan,
berbagi karena kita pantas untuk selalu membahagiakan orang lain.
Berbagi setiap saat, setiap hari, kapanpun, dimanapun, kepada siapapun,
bukan hanya dari apa yang kita miliki, tapi juga dari apa yang kita
cintai, dari hati.
Here some video that trying touching you to keep sharing..
Sharing Not Only Making you Caring, But Also Carrying You Find A Better Place, A Better World.
-My words-
Hari ini aku ngambek sama Mama, gara-gara dia selalu lupa menepati janjinya membuatkanku roti bakar lapis selai cokelat impianku..
Tapi kalau aku cuma ngambek, mengunci kamar dan bersembunyi terus seperti ini malah membuatku tidak cepat menemukan janji Mama dan semakin jauh dari roti bakar selai cokelat impianku..
Baiklah malam ini aku akan pergi keluar rumah!
Aku akan menyelinap perlahan-lahan sampai anginpun tidak bisa mencium suara derap kaki mungilku,
Mama juga pasti belum pulang dari kerja kan? Yes!, Ayah? Beliau sedang naik mobil dengan tas besar yang setia beliau bawa yang sebelum berangkat pasti selalu berpesan kepadaku untuk hati-hati dirumah, jangan suka nakal, jangan lupa ngerjain PR, rajin bantuin Mama menyiram bunga dikebun ya? Ayah ada dinas keluar kota 2 minggu lagi baru pulang membawa oleh-oleh yang banyak untukku.
Aku senang akan dapat banyak oleh-oleh dari Ayah nanti, tapi juga sedih, seandainya Ayah tau kalau aku lebih senang sebelum berangkat Ayah juga pesan kepada Mama untuk jangan sibuk kepada pekerjaannya agar kemudian tidak lupa menepati janjinya membuatkanku roti bakar selai cokelat impianku.
Aku tidak tau kalau aku sudah asyik bercerita dan ngomong sendiri sampai ternyata tidak terasa kakiku berputar-putar merayapi jalanan kecil dan kemudian berhenti ketika sampai didepan altar pendopo balai desa di ujung kampungku ini.
Aku seorang anak kecil yang masih takut gelap apalagi keluar rumah malam-malam seperti ini, terus aku menangis, sekarang malah sesenggukan aku benar-benar takut, tapi dalam hati aku juga sangat gembira karena disinilah aku bisa bebas melihat indahnya bintang-bintang yang kilauan cahayanya berserakan diangkasa yang luas ini.
Aku memang dari rumah sengaja mencari tujuan ke altar pendopo di balai desa, disini sambil menengadahkan tangan dan mendongak keatas aku ingin berdoa kepada Tuhan, tapi aku harus berhenti dan mengusap air mataku, aku harus bisa diam dulu dengan tidak perlu dijewer Mama untuk berhenti menangis, pasti Mama akan bangga kalau melihat aku yang menangis bisa berhenti sendiri tanpa Mama harus repot-repot dulu menjewer telingaku.
Sehabis aku berhenti menangis aku mengeluarkan sobekan kertas kecil yang sudah berisi doa yang aku tulis dari rumah tadi...
"Bintang kecil dilangit yang tinggi amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menari jauh tinggi ditempat kau berada....
Hai bintang temanku!, sekarang mungkin aku belum bisa terbang jauh tinggi ditempat kau berada, tapi aku sudah bernyanyi dan menari disini bersamamu, menemanimu jadi kamu harus membantuku berdoa ya, aku ingin berdoa tentang mimpi-mimpiku, tapi malam ini aku hanya akan bercerita tentang satu mimpiku yang selama ini ingin sekali aku wujudkan, tapi jangan bilang siapa-siapa ya selain aku, kamu, dan teman-temanmu itu.
Mimpiku yang segera kuinginkan untuk menjadi kenyataan adalah aku ingin sekali mamaku tidak disukai oleh bapak-bapak gendut seperti bos yang dipanggil Professor oleh Mamaku ditempat kerjanya, dan bosnya itu kemudian menyuruh Mamaku untuk tidak boleh bekerja ditempat dia lagi, dan Mamaku kemudian pulang ke rumah dan tidak bekerja disana lagi selama-lamanya dengan begitu Mama pasti selalu berada di rumah menemaniku agar tidak selalu kesepian dan setiap pagi selalu bisa membuatkanku roti bakar selai cokelat untuk bekal yang aku bawa berangkat ke sekolah tanpa harus lupa atau berjanji-berjanji.. Nah bintang kecil dilangit kamu kan tinggi, bawa doaku dan impianku tadi tinggi sepertimu ya biar bisa lebih dekat dan didengar oleh Tuhan, teman-temanmu kan banyak tolong minta mereka untuk membantu membaca doaku ini ya biar cepat dikabulkan oleh Tuhan , amien.."
Dan kini Tuhan mengabulkan doaku, Mama berhenti bekerja tapi bukan karena dipecat oleh bosnya tapi karena memang sudah waktunya tiba untuk pensiun dari projek penelitian disuatu badan antariksa milik pemerintah yang telah berhasil mereka jalankan selama ini. Malah aku yang meneruskan pekerjaan yang telah Mama mulai tersebut.
Bintang-bintang sekarang menjadi sahabat dekatku, terimakasih ya karena kalian aku suka pelajaran matematika, fisika, dan geografi, sehingga kini aku sudah tidak lagi takut gelap bahkan akan berpetualang dipekatnya debu dan gas serta 200 Miliar lautan bintang-bintang galaksi dengan Ayah, salah satu bekal sekotak roti bakar selai cokelat buatan Mama dan Astronaut Spaceship Apollo 303ku.
Oiya bintang-bintang sekarang kan aku sudah bisa sama tinggi seperti kalian, Mamaku titip doa buat kalian dan kuharap kalian bisa mendengarkannya.
"Jangan lelah dan berhenti bersinar ya, demi menemani dan menerangi impian anak-anak lainnya yang seperti aku waktu dulu."
“ya, aku memang seorang pemimpi. karena pemimpi adalah orang yang
dapat menemukan jalannya hanya dengan diterangi cahaya bulan (dan kerlipan bintang-bintang), dan orang
pertama yang melihat matahari terbit sebelum seluruh dunia melihatnya.”―
Oscar Wilde
Cita-citaku
dulu sebelum punya rambut kribo pengen jadi astronot tapi kayaknya
karena suatu keadaan sekarang jadi gak mungkin buat punya kesempatan
meneruskan cita-cita tersebut, tapi bukan berarti aku pasrah menerima
takdir memupuskan cita-cita.
Karena sekarang aku mempunyai keinginan dan harapan mengubah nilai suatu bentuk negatif dari rambut kriboku ini menjadi nilai plus, nilai positive. aku ingin bercita-cita menjadi orang-orangan sawah, dengan setiap hari tugasku menakut-nakuti dan menghalau burung itu artinya aku bisa membantu para pak petani menjaga dan merawat padi-padinya, nah kalo padi-padinya bisa tumbuh subur sampai siap dipanen terus pak petani mendapat hasil melimpah lalu tidak ada lagi sembako mahal, tidak perlu repot-repot mesen dan beli beras dari luar negeri, tidak ada lagi kasus busung lapar, tidak ada lagi orang antre atau rebutan jatah raskin bulog, pada akhirnya semua akan merasakan kemakmuran gemah ripah loh jinawi dan semua hidup bahagia selama-lamanya.
Komunikasi adalah hal terpenting dalam sebuah hubungan, tapi bukan berarti gara-gara terpaksa komunikasi harus berkurang kita akan merasa saling berjauhan, karena ketika aku menyebut namamu dalam setiap doaku, aku merasa Tuhan selalu mempunyai cara untuk memberikan rasa dekat dengan dirimu walau dalam hening dan tanpa kata-kata sekalipun...
Coz it make me keep strength to always have praying all my day.
"Bermaknanya Sebuah jalinan suatu hubungan entah itu dengan keluarga, teman, saudara, orang terkasih, atau anak-anak bukan berdasarkan berapa lama waktu yang selalu bisa kita habiskan bersama dengan mereka tapi suatu keyakinan dan komitmen yang kita bangun bersama sehingga diantara kita selalu mempunyai cinta, kasih sayang, saling bisa memahami dan pengertian, kalau sudah seperti itu jarakpun tak bisa memisahkan, perbedaanpun menjadikan hal yang membuat kita merasa satu, Komunikasi bukan hambatan untuk bisa terus saling mendoakan yang terbaik ketika satu sama lain sedang berjauhan.
*Buat mereka yang masih belum lelah, dan selalu setia kepada pasangan, keluarga, teman-teman dan kerabat mereka ketika mereka sedang dijauhkan oleh jarak.
Gak bisa hidup, dan gak ada hari tanpa makan krupuk dikasih kecap begitu juga sama halnya ketika aku membutuhkan yang namanya spirit atau semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, betapa pentingnya semangat dalam hidup, seperti kegiatanku makan krupuk diatas kalo gak ada semangat, gak dikasih semangat pasti rasanya akan hambar, cuma sekadar memenuhi kebutuhan biologis tanpa bisa merasakan feels atau perasaan menikmati kelezatan, kebahagiaan dari sebuah krupuk dan tetes demi tetes kecap yang keluar dari botolnya.
Untuk itu agar hidupku gak lupa pake semangat, selalu dipenuhi dengan kata dan makna tentang semangat aku harus rajin-rajin mencari cara memotivasi/mendorong diriku sendiri untuk tetap ingat dengan semangat, terus berpikir tentang semangat, dan paham tentang apa yang dinamakan semangat, banyak cara dan bebagai hal bisa dilakukan untuk memancing dan mendatangkan semangat salah satunya dengan caraku bernyanyi sambil berjoget sepanjang hari, lebih sering untuk melempar senyuman-senyuman manisku kepada publik, baca-baca buku pengembangan motivasi diri (jarang banget sih, gak kuat beli buku), senam kesehatan jasmani dan rohani dipagi hari yang lagunya muter dari radio butut warisan simbah, dan yang paling sering serta mudah adalah mengoleksi potongan-potongan image file (gambar) berbagai kuotasi atau petikan kata-kata 'indah' yang kalo habis dibaca bisa bikin bagian otak kita yang bernama Neokorteks lebih peka menangkap bahasa dari kata semangat serta yang kemudian semakin terpacunya kesadaran untuk bersemangat (teori ngawur ini disponsori oleh Angkringan Nasi Meong Pak Kadiman).
Tapi yang jelas dan true storynya nih mas bero dan mbak bere, setelah membaca koleksi petikan-petikan makna dari sebuah kutipan kalimat tersebut ada secercah pemahaman dari dalam diri ini untuk tidak boleh lama-lama terlena dalam kegalauan, tidak boleh berhenti dan stagnan hanya karena sebuah masalah, tidak boleh sering-sering mengeluh, harus banyak-banyak untuk lebih bersyukur dan terus semangat!!!
Without the rain there would be no rainbow, kalo tidak ada hujan, petir, badai, kilat yang menyambar-nyambar, tidak ada penderitaan, tidak ada masa-masa sulit, tidak pernah mengalami cobaan dalam hidup pada akhirnya tidak akan ada yang namanya pelangi, tidak akan ada suatu akhir cerita yang indah, tidak akan ada yang namanya kebahagiaan yang sesungguhnya, tidak ada senyuman untuk suatu kemenangan dalam hidup ini.
Its not how good you are, its how good you want to be. Bukan tentang kecerdasan yang tersimpan rapi dalam otakmu, bukan tentang seberapa tampannya wajah yang kau punya, juga bukan tentang kekarnya ototmu, bukan juga soal berapa banyak sepeda motor dan uang kau punya, pokoknya bukan tentang seberapa baiknya dirimu dalam hal-hal tersebut, ini tentang impianmu untuk menjadi sebaik apa nantinya, aku ingin menjadi sebaik balon gas yang tidak mudah meletus sehingga bisa diberikan kepada seorang anak kecil lalu membuatnya tersenyum dan gembira, sebaik segelas air putih yang bisa seketika menghilangkan rasa dahaga dan membuat orang tersebut mengucap syukur bahagia, sebaik sepotong krayon yang bisa digunakan untuk mewarnai gambar dan dunia seorang anak yang berbakat melukis.
Aku begitu berharap penuh kamu bisa bangga dan bahagia menjalani hidup dengan caramu dan menjadi dirimu sendiri.
Dalam tenses bahasa inggris waktu sekarang atau saat ini biasa disebut dengan istilah present sedangkan kosa kata lainnya present mengandung arti : hadiah atau bingkisan, present (hadiah) = gift, today is present = today is gift, begitulah karena sebenarnya betapa berharganya waktu sekarang maka hari ini kita sebut dan maknai dengan kata gift atau bingkisan, atau hadiah dan anugerah dari Tuhan, do the best apapun yang bisa kamu lakukan hari ini, jangan pernah menyia-nyiakan hari ini (: karena hari ini adalah bingkisan anugerah terbaik yang Tuhan berikan kepada kita.
Hayo menurut pendapat kalian gelas ini setengah kosong, setengah isi atau malah sebenarnya tetap penuh? dalam kehidupan kita setiap hari ada saja yang selalu kita keluhkan tentang kekurangan, tentang sesuatu yang tidak berjalan dengan yang kita inginkan, dan masih banyak ketidaksyukuran kita lainnya padahal kehidupan kita secara teknis mirip seperti teori gelas yang berisi setengah penuh atau setengah kosong dengan air didalamnya tersebut, kelihatannya memang hanya setengah isi, setengah kosong atau selalu terasa ada yang kurang, tapi kebahagiaan itu bukan tentang selalu yang cuma bisa terlihat saja (materi), tentang pemikiran atau hal-hal yang selalu ingin benar dan sempurna, tapi kehidupan itu tentang sebuah hikmah dan pelajaran, yang akan mengajari kita cara berpikir dan bersyukur tentang berbagai hal apapun itu khususnya tentang kebahagiaan, bahwa walau tidak ada sesuatu pun yang sempurna, walau pasti ada sesuatu yang tidak seperti apa yang selalu kita bayangkan dan inginkan tapi disana ada kebahagiaan yang tetap penuh menunggu kita walau sekarang belum terlihat/menjadi kenyataan sekalipun, apa yang terlihat oleh kita baik belum tentu baik dimata Tuhan begitu juga sebaliknya.
Tidak ada yang akan berkurang atau diambil dari kehidupanmu kecuali kamu mau berhenti dan menyerah begitu saja. Life is actually always fulfil of happiness, keep fight! never give up! always be stronger!!
semoga sedikit kumpulan image file tentang kuotasi dibawah ini semakin memenuhi keyakinanmu untuk tetap semangat memperjuangkan kebahagiaan dalam hidupmu, kalian bebas mengartikan dan memaknai menurut apa kata hati kalian masing-masing selama itu adalah kata-kata yang bisa menjadikanmu semangat dan bahagia, salam hangat berbagi! (: