'/>

Tuesday 14 April 2015



Menyenangkan sekali saat tahu kini nama untuk sebutan dari aku dan aku-aku lainnya ini sebar beritanya menganak pinak dari sana sampai kemari, tak ada yang lebih bahagia rasanya saat banyak para manusia yang memusuhiku dengan idealisme, dalam kebal rapat egoisnya, dan pada mereka-mereka yang merasa memiliki benak bijak saat sedang menggunjing keberadaan aku dan aku-aku lainnya, bersamaan dengan itu pula aku dan aku-aku lainnya yang membanyak sebar rentak luruh kemana-mana. Ini suatu ajang kemenangan yang patut 'dihari-rayakan' di tengah riuh pikuk manusia-manusia itu saling melempar acung telunjuk ke sesamanya sendiri untuk menjatuhkan pilih pihak siapa yang paling bertanggungjawab atas lahir dengan haramnya sepungut aku dan aku-aku lainnya yang mereka adakan sendiri dan jijik-jijikkan sendiri ini.

Tapi syukurlah aku dan aku-aku lainnya tak beri hirau lebih pada urusan makhluk-makhluk yang katanya berspesimen bagus bentuk dan pintar bijak dengan rupa nalar yang katanya begitu baik dalam menyakral hal-hal bersih ini, karena terlalu sibuknya sekarang aku dan aku-aku lainnya harus mengulur sambut pada handai karib lain yang merombong datang menambah tumpuk di sini, aku dan aku-aku lainnya tak jadi sesedingin beberapa hari-hari lalu saat belum membukit tumpuk lebih tinggi seperti sekarang ini, tunggulah saat aku dan aku-aku lainnya terlihat lebih gagah saat beradu tinggi dengan angka titik pucuk gunung itu sendiri.

Kami merasa bertambah lebih baik, kami merasa bertambah menyatu padat dan kuat untuk lebih gencar memporak-porandakan berbagai penjuru kawasan elok pandang menjadi titik-titik yang memuakkan.

Manusia-manusia itu akan benar-benar merasakan rasanya berbagai campuran rasa yang lebih kesal, lebih memuncakkan emosi, lebih menjulangkan berbagai sumpah serapah bebal mereka. Mereka harus bisa merasakan kesemua rasa-rasa itu lebih dari sakitnya kami dikata-katai menjijikkan dan tak sedap pandang sebagai sampah, karena tak ada yang lebih jenaka dan bingungnya mengenyangkan selain hal yang mereka buat dan ada-adakan dan kemudian dimusuh-musuhkan oleh diri mereka sendiri.

Bersorak dengan sedang senangnya,
Aku; sampah, dan Aku-aku Lainnya.

Posted on Tuesday, April 14, 2015 by Unknown

1 comment

Sunday 18 January 2015



Gunung Andong, Dia tidak menyembunyikan ketinggian seperti kebanyakan pegunungan lain, dia bersahaja, dia merendah, tak lebih dari 1.463 mdpl, tapi cukup harus bertenaga menempuh selama dua jam untuk bisa menancap pijak kokoh kaki di belukar semak puncak, Bukan pada setapak trek yang mengular meliuk naik, atau kesulitan menyeimbangkan tegap badan dibuat untuk melangkahi berjengkal demi jengkal trek yang semakin menghulu, atau dasar watak keluh yang ada pada saya ketika dihadapkan pada hal yang menyulit yang membuahkan beban tersendiri dalam perjalanan..


 Tapi karena pada saat itu saya dipaksakan keadaan untuk merasai badai yang sedang bergemuruh camuk tiada habisnya, pula pada remah air air langit yang turun menggerimis tak rampung-rampung, kabut yang meluas ledak menebar batasan jarak pada segala penjuru titik pandang..


 Kala itu kabut semakin membekukan suasana, Kala itu kabut seperti menari mengirama iring pada cuaca yang sedang menyendu kelam, kabut itu juga sekaligus menabuh bunyi-bunyian deru gemeringsing mirip nyanyian ombak menyinambung tiada habis yang pecah digubah laut pasang.


Pada potret yang berhasil ditangkap mata lensa buram berkemampuan ala kadarnya ini menghasilkan lihat kabut itu sedang berkuasa merubah sudut pandang, meniadakan beberapa titik jangkau pandang, dan memburamkan sekitaran area nikmat pandang yang harusnya dari situ saya bisa melihat alam hijau yang bersolek cantik yang menghampar pamer geografis wilayah Salatiga, Semarang, dan Magelang ini.


Tapi saya tetap menikmati, setidaknya saya memperoleh kenikmatan dari perjuangan yang lumayan menguras moril dan tenaga tapi terbayar lunas dengan genapnya beberapa pengalaman sekaligus sebagai pejalan kali ini.


Posted on Sunday, January 18, 2015 by Unknown

2 comments

Wednesday 14 January 2015

























Aku sering berpikir selama dalam perjalanan kali ini, bagaimana jika baiknya aku tak harus tahu kapan aku tiba ditujuanku, bagaimana kalau aku tidak usah dipertemukan dulu dengan tujuanku? aku terlalu menikmati perjalanan ini, menikmati kopi dipagi penghujung perjalananku, aku terlalu menikmati pikiranku yang mengandai-andai jika perjalanan ini harusnya tak usah berujung, tapi kerjapan kilau matahari mulai mencecar sinarnya ke segala penjuru beberapa kilatan hangatnya berebut menyengat setiap bagian poriku, kemudian menggapaiku, berniat meremukkan andaianku dan berusaha membuka paksa hari yang baru, hari yang akan digantung terik terang nan panas dipertengahan dzuhur nanti, hei mentari kau akan menang nanti dan baiklah aku menyerah sebenarnya bukannya aku tak mau menyambutmu dengan meriahnya aubade serba ceria kali ini, tapi betapa sempurna suasana kali ini jika aku bisa menyeduh kopi dan menikmati geliat elok sinar-sinarmu meninggi dan menerang pelan-pelan bersama seorang terkasihku pagi ini, Apa? Kau tetap memintaku bersiul, bernyanyi, bersenang-senang pagi ini? Baiklah ayo bernyanyi...

"Dawn is coming, open your eyes, dawn is coming open your eyes, dawn is coming open your eyes, look into the sun as the new days rise..."

Title : Dawn is Coming
SketchART : Sabi
Lyric taken from Jose Gonzalez's song : Stay Alive.
HD Version download : http://esabiwibowo.deviantart.com/…/Dawn-Is-Coming-Open-You…



Posted on Wednesday, January 14, 2015 by Unknown

No comments

Monday 5 January 2015

Entahlah kadang aku tak benar-benar butuh sesuatu yang pendar terang sinarnya terlalu menyiangi, cukup beberapa remahan titik temaram, sehingga ketika suatu hari aku memang harus dipertemukan denganmu aku tak akan merisihkan kilatan kilau yang membuat picing mata sepedihnya yang mengharuskanku kesulitan mengenali titik titik lengkung parasmu, pun karena itu aku akan memiliki alasan untuk menggandeng tanganmu memintamu menuntunku sampai sepenghabisan ceceran sisa temaram menuju ke suatu tempat yang terangnya berwarna-warna apik dan tidak menyilaukan seperti ini. Oh ya di sini di beberapa sudut, beberapa ruang yang memiliki titik-titik pandang ini sedang ramai menggelar sorot temaram, seharusnya aku sudah menemukanmu, hei kapan kita bisa bertemu?


Posted on Monday, January 05, 2015 by Unknown

No comments

Thursday 1 January 2015

Kadang ketika bepergian tujuan menjadi tidak begitu penting, dan yang berhasil dinikmati adalah perjalanannya.
Who lives enjoy, who travels enjoy more. Just Go.



Posted on Thursday, January 01, 2015 by Unknown

No comments