'/>

Tuesday 16 December 2014




Tak ada yang lebih nikmat dalam hal rindu-merindu selain menaruhkannya pada aroma perdu rerumputan bukit tua, pada koyak air embun-embun yang meranggas susut malu-malu saat matahari mulai menggelar sinarnya meraih segala apa yang bisa dikenai suam-suam hangat kilatan benderangnya,
pada akasia-akasia sepelemparan batu dari pinggir garis setapak yang bejajar,
yang tak pernah dipenati rasa enggan untuk terus selalu tegak merindang menunggui manusia-manusia yang tak usah peduli lewat kibas di hadapannya, pada bendi besi lusuh berpewarna delima merah kental yang berkecepatan beberapa lipat saja bila boleh dibanding dengan tenaga kanak-kanak, pada satuan segala hal yang membantu merupa apik dan menjadi utuh disangkarkan dalam potret ini, menjadikannya gampang mengutuhkan ingatan saat diriku ingin bersenang-senang balik berkitar ke ruang kenang seperti saat ini.


"We do not remember days; we remember moments."
~Cesare Pavese, The Burning Brand

Posted on Tuesday, December 16, 2014 by Unknown

No comments

Tuesday 2 December 2014





Di tengah hiruk sibuknya sang dewi petang menjaringkan warna pekatnya memalamkan hari, tampak samar-samar hitam putih suasana kota kecil yang riuhnya temaram saja ini mulai menampakkan suasana-suasana meriah dengan sederhana, tidak begitu bersorak dengan gaduh khas kota-kota besar lainnya, pun tak pula tanggung bersepi menjelma lengang begitu saja, saya rasa hanya sedikit bagian hati saya yang begitu riuhnya menyenyapkan diri, tapi tak lama jua teralun, terseret, ikut mengirama ke suasana yang dijamukan kepada saya ini, menjadikan sedikit terobati tentang kerinduan kepada beberapa handai karib saya di kampung sana. 


Tak butuh lama saya mengirimkan pesan singkat semoga cepat bertemu merencanakan hajatan menyeduh teh hangat dan kopi kental hitam yang manisnya sedikit saja dengan hingar bingar gemerlap sorot lampu dari para pengendara yang melintas di saat kami tepat di sisi bahu jalan paling tepian menjejali diri dengan gorengan, nasi kucing, mungkin juga rokok, dan obrolan-obrolan dari hal tak berkepentingan apapun, di atas gelaran tikar yang melandai lusuh pijak alas kami dalam berbetah diri duduk-duduk di wedangan hik seperti terdahulu sebelum-sebelumnya di lampau lalu. Cepat bertemu, semoga senang.



Donohudan, 02 Bulan 12 'Empatbelas.
Oten.


Posted on Tuesday, December 02, 2014 by Unknown

No comments